Mengerikan.
Rasanya kata tersebut cocok menggambarkan maraknya kasus asusila yang terjadi
di negeri yang menganut demokrasi ini. Bak jamur di musim hujan, tindakan
asusila pencabulan dan pemerkosaan seolah sudah menjadi berita yang tidak mungkin
terlewatkan setiap harinya. Tidak hanya terjadi di kota-kota besar saja, tindak
asusila ini merambah berbagai kawasan di bumi Indonesia. Selain itu, pelaku
pencabulan ini tidak terbatas pada laki-laki dan orang dewasa saja tetapi
perempuan dan anak kecil pun ikut ambil bagian menjadi pelaku tindakan yang
binatang pun tidak pernah melakukan hal ini.
Di Bengkulu,
seorang ibu rumah tangga melampiaskan nafsu syahwatnya dengan memaksa
segelintir remaja yang notabene tetangganya. Di Gowa, Sulawesi Selatan,
akibat kecanduan film porno lima orang siswa SD mencabuli siswi rekannya
sendiri. Di Jakarta, seorang wakasek SMA negeri melakukan pencabulan
berulang-ulang terhadap siswinya. Di Cilegon seorang guru juga tega mencabuli siswinya
di ruang laboratorium sekolah.
Rasanya wajar
jika tindakan asusila di Indonesia semakin merajalela. Akses masyarakat
terhadap gambar ataupun aksi yang berbau porno sudah sangat terbuka lebar. UU
Pornografi yang disahkan pun mandul, tidak mampu melarang produksi dan penyebaran
foto atau gambar maupun film yang memperlihatkan aurat wanita atau adegan
persetubuhan yang disamarkan. Ditambah lagi rok mini beredar dimana-mana dan
kondom sudah semacam paket ekonomis yang memiliki slogan ketika terangsang, tinggal salurkan, tidak berbahaya karena ada
pelindung. Maka sangat wajar jika tindakan kejahatan kelamin ini semakin
merajalela.
Tidak adanya
ketakwaan dalam diri individu yang bisa mengerem setiap diri untuk tidak
terjerumus dalam tindakan bejat itu, hilangnya kontrol masyarakat yang
membiarkan perangsang-perangsang syahwat terus berkeliaran, dan lemahnya sanksi
yang diberikan negara atas pelaku asusila inilah yang membuat manusia
kehilangan kehormatannya.
Alam demokrasi
ternyata tidak mampu membuat manusia mulia, bahkan atas dasar kebebasannya
manusia sudah tidak malu lagi melakukan tindakan yang bahkan tidak pernah
dilakukan binatang sekalipun. Inilah potret kehidupan dalam dunia sekuler yang
tidak menjadikan agama sebagai aturan, padalah jika aturan Tuhan itu kita ambil
maka manusia akan mendapati dirinya sebagai manusia yang tinggi dan terhormat. Bagi
mereka yang mau berpikir, rasanya meninggalkan alam hidup yang bejat ini dan mengambil aturan Allah SWT adalah pilihan
cerdas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar