Sabtu, 18 Mei 2013

Kehajatan Asusila di Indonesia=Jamur Musim Hujan


Mengerikan. Rasanya kata tersebut cocok menggambarkan maraknya kasus asusila yang terjadi di negeri yang menganut demokrasi ini. Bak jamur di musim hujan, tindakan asusila pencabulan dan pemerkosaan seolah sudah menjadi berita yang tidak mungkin terlewatkan setiap harinya. Tidak hanya terjadi di kota-kota besar saja, tindak asusila ini merambah berbagai kawasan di bumi Indonesia. Selain itu, pelaku pencabulan ini tidak terbatas pada laki-laki dan orang dewasa saja tetapi perempuan dan anak kecil pun ikut ambil bagian menjadi pelaku tindakan yang binatang pun tidak pernah melakukan hal ini.
Di Bengkulu, seorang ibu rumah tangga melampiaskan nafsu syahwatnya dengan memaksa segelintir remaja yang notabene tetangganya. Di  Gowa, Sulawesi Selatan, akibat kecanduan film porno lima orang siswa SD mencabuli siswi rekannya sendiri. Di Jakarta, seorang wakasek SMA negeri melakukan pencabulan berulang-ulang terhadap siswinya. Di Cilegon seorang guru juga tega mencabuli siswinya di ruang laboratorium sekolah.
Rasanya wajar jika tindakan asusila di Indonesia semakin merajalela. Akses masyarakat terhadap gambar ataupun aksi yang berbau porno sudah sangat terbuka lebar. UU Pornografi yang disahkan pun mandul,  tidak mampu melarang produksi dan penyebaran foto atau gambar maupun film yang memperlihatkan aurat wanita atau adegan persetubuhan yang disamarkan. Ditambah lagi rok mini beredar dimana-mana dan kondom sudah semacam paket ekonomis yang memiliki slogan ketika terangsang, tinggal salurkan, tidak berbahaya karena ada pelindung. Maka sangat wajar jika tindakan kejahatan kelamin ini semakin merajalela.
Tidak adanya ketakwaan dalam diri individu yang bisa mengerem setiap diri untuk tidak terjerumus dalam tindakan bejat itu, hilangnya kontrol masyarakat yang membiarkan perangsang-perangsang syahwat terus berkeliaran, dan lemahnya sanksi yang diberikan negara atas pelaku asusila inilah yang membuat manusia kehilangan kehormatannya.
Alam demokrasi ternyata tidak mampu membuat manusia mulia, bahkan atas dasar kebebasannya manusia sudah tidak malu lagi melakukan tindakan yang bahkan tidak pernah dilakukan binatang sekalipun. Inilah potret kehidupan dalam dunia sekuler yang tidak menjadikan agama sebagai aturan, padalah jika aturan Tuhan itu kita ambil maka manusia akan mendapati dirinya sebagai manusia yang tinggi dan terhormat. Bagi mereka yang mau berpikir, rasanya meninggalkan alam hidup yang bejat ini  dan mengambil aturan Allah SWT adalah pilihan cerdas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar