Sabtu, 18 Mei 2013

Refleksi 2012, Demokrasi-Kapitalis : Kenyataan Buruk Peradaban Dunia

               Tahun 2012 ternyata Indonesia dan seluruh negeri di dunia ini tidak bisa lepas dari krisis multidimensi. Termasuk Amerika Serikat yang disebut sebagai negara super power itu juga mengalami goncangan ekonomi yang nyaris membuatnya ‘pingsan’. Sistem ekonomi kapitalis yang diusung Negeri Paman Sam itu ternyata tidak kebal krisis.
                Secara kasar bisa dikatakan bahwa negara besar sekelas AS hampir pingsan menghadapi sistem kehidupan kapitalis yang dibuatnya sendiri, lalu bagaimana dengan negara kecil seperti halnya Indonesia yang juga menerapkan sistem yang sama demokrasi kapitalis?
                Hasilnya tentu tidak akan berbeda dengan apa yang Allah SWT sampaikan dalam Al-Quran, bahwasanya akan ada kehidupan yang sempit bagi merekayang tidak mengindahkan aturan Allah SWT. Hal ini bisa terlihat dari kekayaan alam Indonesia masih dikuasai dan dijarah asing, korupsi yang semakin  menggurit,  persoalan perburuhan yang tidak kunjung selesai, potret hukum dan penegakan keadilan masih buram, dan lain sebagainya.
                Di sisi lain, wajah-wajah yang lama dan baru mulai mengeksiskan diri  dengan memajang fotonya  dimana-mana untuk memenangkan hati rakyat. Mereka berusaha meyakinkanrakyat bahwa merekalah malaikat penolong yang akan mengangkat masyarakat dari sempitnya kehidupan yang menghimpit setelah mereka memenangkan pemilu yang mahal itu.
                Tahun 2012 rasanya sudah cukup memberikan pelajaran yang berharga bagi kita semua bahwa ternyata mereka yang memenangkan pemilu, mereka yang duduk di kursi pemerintahanlah yang justru semakin mencekik rakyat. Memberantas orang miskin dengan membuat mereka menemui ajalnya karena penyakit miskin stadium lanjut yang mereka derita.
                Tidakkah cukup ayat Allah menjadi teguran kepada kita untuk kembali mengindahkan peringatan-Nya, mengambil seruan-Nya untuk menerapkan aturan-Nya yang sempurna agar belenggu kesempitan hidup itu lepas dari diri  kita? Rasanya, sudah saatnya kita membuang jauh-jauh sistem aturan kehidupan demokrasi kapitalis yang dengan asas sekulernya menjauhkan  kita dari peringatan-Nya dengan kembali kepada aturan sempurna yang diciptakan oleh Allah SWT, syariah Islam dalam naungan Khilafah Islamiyah sebagai bukti keimanan kita kepada-Nya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar